Rabu, 11 Juli 2012

Kebudayaan indonesia sebagai masyarakat maritim atau bahari

pengertian kebudayaan.
Secara umum di masyarakat, kebudayaan sering diartikan sebagai sesuatu yang terkait erat dengan seni. Seperti seni musik, membatik, pahat, dan lain-lain. Namun, menurut Prof.  Koentjaraningrat, makna kebudayaan dapat dipahami lebih luas lagi. Menurut beliau, kebudayaan adalah sebuah sistem gagasan, tindakan dan hasil karya yang dihasilkan dalam rangka kehidupan manusia dan dijadikan hak milik manusia melalui proses belajar. Dalam definisi ini, ada beberapa poin yang dapat diuraikan lagi.
- Bahwa kebudayaan itu meliputi gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Jadi hasil karya seperti cara bertutur, teori idiologi, dan arsitektur rumah itu dapat dikategorikan dalam kebudayaan. Bahkan cara kita berjalan atau makan yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain itu pun termasuk kebudayaan. Contoh adalah penggunaan sendok dan garpu ketika makan oleh masyarakat barat, akan berbeda dengan masyarakattimur tradisional yang langsung menggunakan tangan.
-Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupaan manusia. Tujuan awal dari adanya kebudayaan itu adalah untuk mendukung kehidupan manusia. Seperti cara berpakaian yang merupakan bagian dari kebudayaan, disesuaikan manusia dengan alam sekitar. Misal penduduk iklim tropis yang menggunakan pakaian dengan bahan relatif tipis, akan berbeda dengan masyarakat yang hidup di empat iklim seperti Eropa.
- Dijadikan milik manusia dengan proses belajar. Kebudayaan tidak dapat diturunkan secara genetis. Perlu ada proses belajar dan penyerapan kebudayaan dari masyarakat kepada individu. Bahkan sesuatu yang naluriah dimiliki oleh manusia pun, pada praktiknya akan dikreasikan lagi sesuai dengan kebutuhan manusia. Seperti naluri kebutuhan manusia untuk makan. Tidak hanya sampai di proses makan saja. Ada tata cara tertentu atau yang di barat disebut table Manner yang dibuat oleh manusia dan menjadi sebuah kebudayaan.
Pengertian dari difusi, asimilasi, dan akulturasi kebudayaan.
a. Difusi kebudayaan.I
Ialah sebuah proses penyebaran kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Ada tiga cara penyebaran ini:
- Migrasi suatu bangsa dari suatu tempat ke tempat yang lain. Di tempat baru tersebut, bangsa itu akan mewariskan kebudayaannya. Hal ini terjadi pada masa lampau dimana suatu kaum sering berpindah-pindah tempat baik didorong oleh faktor alam atau mencari lahan buruan baru.
- Perpindahaan individu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pedagang atau penyiar agama. Seperti pada masa difusi kebudayaan hindu – budha dari India ke nusantara, para pendeta atau brahmana berperan besar dalam menyebarkan pengaruh kebudayaan hidu – budha di nusantara. Berbeda lagi dengan masa islam yang disebarkan oleh para pedagang yang singgal di nusantara.
- Penyebaran dengan teknologi informasi. Ini adalah fenomena yang terjadi di masa moderen ini. Dengan dukungan teknologi informasi, kebudayaan dari suatu daerah dapat tersebar tanpa perlu ada perpindahan bangsa atau individu. Cukup melalui alat-alat teknologi informasi yang ada seperti televisi, radio, dan internet.
b. Akulturasi kebudayaan.
Adalah proses kontak satu atau lebih keubdayaan asing terhadap suatu kebudayaan yang lambat laun kebudayaan asing tersebut diserap ke dalam kebudayaan asli, namun hasil dari interaksi tersebut tidak menghilangkan nilai-nilai asli kebudayaan penerima. Seperti apa yang terjadi di nusantara. Meskipun di masa hindu-budha nusantara amat terpengaruh dengan budaya hindu-budha, anmun sistem kasta tertutup yang ada di India tidak sampai diadopsi oleh masyarakat kita. Masyarakat kita tetap mempertahankan kebudayaan gotong royong yang telah menjadi local genius bangsa Indonesia saat itu.
c. Asimilasi kebudayaan.
Merupakan suatu proses bertemunya kebudayaan dari beberapa golongan yang berbeda-beda latar belakang lantas dari tiap golongan tersebut, kehilangan ciri khas yang membedakannya satu dengan yang lain. Hal ini terjadi biasanya melibatkan antara golongan yang mayoritas dan minoritas. Ada dua kemungkinan hasil dari asimilasi:
- Meleburnya kebudayaan minoritas ke kebudayaan mayoritas yang menyebabkan hilangnya ciri khas dari kebudayaan minoritas. Seperti politik asimilasi yang dilakukan di Amerika dan Australia era tahun 70-an. Mereka menghendaki para imigran yang masuk mengadopsi kebudayaan amerika atau australia dan meninggalkan kebudayaan asli mereka.
- Dua kebudayaan yang bertemu saling mempengaruhi dan membentuk kebudayaan baru. Seperti interaksi antara bangsa Aria dan Dravida di India yang pada akhirnya membentuk kebudayaan baru yakni Hindu.
Wujud kebudayaan.
a. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari gagasan, ide, dan norma atau peraturan dalam masyarakat.
Wujud ini tidak dapat diraba dan hanya dapat dirasakan dalam masyarakat. Hanya berupa konseptual seperti makna akan nilai gotong royong dan peraturan untuk tidak melakukan hal-hal tercela dalam masyarakat.
b. Wujud kebudayaan sebagai kumpulan aktivitas dan tindakan yang memiliki pola dalam masyarakat.
Wujud ini terkait dengan sistem aktivitas yang dilakukan manusia seperti mata pencaharian dan sistem sosial kemasyarakatan.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda atauartevak hasil karya manusia.
Wujud ini dapat diraba oleh manusia seperti kapak persegi, mobil, dan lain-lain.
Unsur-unsur kebudayaan universal.
Tujuh unsur kebudayaan universal terdapat dalam tiap kebudayaan di masyarakat. Mau dimanapun tempat masyarakat itu berada, pasti melingkupi tujuh dari unsur kebudayaan ini.
a. Sistem religi atau agama.
b. Sistem kemasyarakatan atau strata sosial.
c. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
d. Sistem pengetahuan.
e. Sistem mata pencaharian.
f. Bahasa.
g. Kesenian.
Ciri-ciri masyarakat indonesia sebagai masyarakat maritim atau bahari.
a. Secara geografis, Indonesia terdiri dari pulau-pulau dengan wilayah lautan yang lebih luas dari daratannya.
b. Indonesia memiliki sejarah kuat dalam bidang maritim dilihat dari adanya kerajaan Sriwijaya yang pada masanya menguasai lautan di nusantara.
c. Indonesia memiliki banyak pelabuhan besar yang dahulu sempat menjadi pusat perdagangan internasional seperti sunda kelapa, banten,  dan malaka.
d. Mayoritas masyarakat Indonesia yang hidup di pesisir bermata-pencaharian sebagai nelayan.
e. Adanya teknologi dalam bidang bahari misalnya dalam pembuatan kapal vinisi di masyarakat bugis.
f. Adanya variasi bahasa yang khas di kalangan masyarakat pesisir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar