Menganyam
sejuta harapan dengan lembaran pandan
Pandan
merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus pandanus . sebagian besar anggotanya tumbuh di pantai - pantai
daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (
seperti daun palem ), seringkali tepi daunya bergerigi. Akarnya besar dan
memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Ukuran tumbuhan ini
bervariasi, mulai dari 50cm hingga mencapai 5m. daunya selalu hijau (hijau
abadi evergreen ).
Keberadan tumbuhan pandan ini juga
mempengaruhi perekonomian masyarakat yang berada di pesisir pantai. Tumbuhan
pandan merupakan tanaman yang bisa memberikan banyak manfaat seperti untuk
bahan anyaman kerajinan, pewangi makanan, dan utnuk obat – obat tradisional.
Desa Sungai
Rawa Kecamatan Sei. Apit Kabupaten Siak Propinsi Riau merupakan salah satu desa
yang berada di pesisir timur Pulau Sumatera yang juga merupakan salah satu desa
penyangga keberadaan kawasan gambut Semenanjung Kampar. Di desa sungai rawa
yang terletak di pesisir ini merupakan kawasan yang juga banyak ndi tumbuhi
oleh tumbuhan Pandan.
Kelompok
perempuan di Desa Sungai Rawa telah lama mengusahakan daun pandan yang di
jadikan bahan anyaman tikar, pewangi makanan dan memanfaatkan daun pandan
sebagai obat tradisional.
Berdasarkan hal diatas perempuan
Desa Sungai Rawa berinisiatif membentuk sebuah kelompok yang memfokuskan pada
pemanfaatan daun pandan sebagai bahan kerajinan anyaman tikar.
Mereka berharap dengan terus di
manfaatkanya tanaman pandan yang kemudian di olah menjadi kerjinan anyaman
tikar nanti akan mampu membantu perekonomian keluarga. Walau mereka selalu
terbentur dengan permasalahan dalam hal pemasaran yang mana peminat dari hasil
kerajinan mereka semakin berkurang.
Dengan
semakin berkembangnya kemajuan zaman, perlahan lahan hasill anyaman tikar
menjadi semakin kurang di minati karena tikar yang di hasilkan kurang
berfariasi motifnya.
Slama
ini perempuan desa Sungai Rawa hanya menganyam daun pandan menjadi llembaran –
lembaran tikar. Hal ini mungkin di karenakan kurangnya informasi tentang
kebutuhan pasar yang mereka dapatkan.
Di bawah ini adalah bentuk dan motif anyaman dari daun
pandan.
Perempuan
di desa Sungai Rawa sangat berharap mendapatkan pelatihan dari pihak – pihak
luar yang mampu memberikan keterampilan baru dalam mengolah daun pandan menjadi
prodak yang bisa di terima di pasaran.
Efek
dari makin banyaknya prodak yang dihasikan nantinya akan membawa pengaruh bagi
kelestarian lingkungan. Karna pada dasarnya apa bila produksi meningkat maka
kebutuhan bahan pokok berupa tnaman pandan akan meningkat pulla. Sehingga mau
tidak mau perempuan desa sungai rawa akan melakukan penanaman tumbuhan pandan
dalm memenuhi kebutuhan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar