pengertian kebudayaan.
Secara
umum di masyarakat, kebudayaan sering diartikan sebagai sesuatu yang
terkait erat dengan seni. Seperti seni musik, membatik, pahat, dan
lain-lain. Namun, menurut Prof. Koentjaraningrat, makna kebudayaan
dapat dipahami lebih luas lagi. Menurut beliau, kebudayaan adalah sebuah
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya yang dihasilkan dalam rangka
kehidupan manusia dan dijadikan hak milik manusia melalui proses
belajar. Dalam definisi ini, ada beberapa poin yang dapat diuraikan
lagi.
- Bahwa kebudayaan itu meliputi
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Jadi hasil karya seperti
cara bertutur, teori idiologi, dan arsitektur rumah itu dapat
dikategorikan dalam kebudayaan. Bahkan cara kita berjalan atau makan
yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain itu pun termasuk
kebudayaan. Contoh adalah penggunaan sendok dan garpu ketika makan oleh
masyarakat barat, akan berbeda dengan masyarakattimur tradisional yang
langsung menggunakan tangan.
-Kebudayaan
meliputi semua aspek kehidupaan manusia. Tujuan awal dari adanya
kebudayaan itu adalah untuk mendukung kehidupan manusia. Seperti cara
berpakaian yang merupakan bagian dari kebudayaan, disesuaikan manusia
dengan alam sekitar. Misal penduduk iklim tropis yang menggunakan
pakaian dengan bahan relatif tipis, akan berbeda dengan masyarakat yang
hidup di empat iklim seperti Eropa.
-
Dijadikan milik manusia dengan proses belajar. Kebudayaan tidak dapat
diturunkan secara genetis. Perlu ada proses belajar dan penyerapan
kebudayaan dari masyarakat kepada individu. Bahkan sesuatu yang naluriah
dimiliki oleh manusia pun, pada praktiknya akan dikreasikan lagi sesuai
dengan kebutuhan manusia. Seperti naluri kebutuhan manusia untuk makan.
Tidak hanya sampai di proses makan saja. Ada tata cara tertentu atau
yang di barat disebut table Manner yang dibuat oleh manusia dan menjadi sebuah kebudayaan.
Pengertian dari difusi, asimilasi, dan akulturasi kebudayaan.
a. Difusi kebudayaan.I
Ialah sebuah proses penyebaran kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Ada tiga cara penyebaran ini:
-
Migrasi suatu bangsa dari suatu tempat ke tempat yang lain. Di tempat
baru tersebut, bangsa itu akan mewariskan kebudayaannya. Hal ini terjadi
pada masa lampau dimana suatu kaum sering berpindah-pindah tempat baik
didorong oleh faktor alam atau mencari lahan buruan baru.
-
Perpindahaan individu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pedagang atau
penyiar agama. Seperti pada masa difusi kebudayaan hindu – budha dari
India ke nusantara, para pendeta atau brahmana berperan besar dalam
menyebarkan pengaruh kebudayaan hidu – budha di nusantara. Berbeda lagi
dengan masa islam yang disebarkan oleh para pedagang yang singgal di
nusantara.
- Penyebaran dengan
teknologi informasi. Ini adalah fenomena yang terjadi di masa moderen
ini. Dengan dukungan teknologi informasi, kebudayaan dari suatu daerah
dapat tersebar tanpa perlu ada perpindahan bangsa atau individu. Cukup
melalui alat-alat teknologi informasi yang ada seperti televisi, radio,
dan internet.
b. Akulturasi kebudayaan.
Adalah
proses kontak satu atau lebih keubdayaan asing terhadap suatu
kebudayaan yang lambat laun kebudayaan asing tersebut diserap ke dalam
kebudayaan asli, namun hasil dari interaksi tersebut tidak menghilangkan
nilai-nilai asli kebudayaan penerima. Seperti apa yang terjadi di
nusantara. Meskipun di masa hindu-budha nusantara amat terpengaruh
dengan budaya hindu-budha, anmun sistem kasta tertutup yang ada di India
tidak sampai diadopsi oleh masyarakat kita. Masyarakat kita tetap
mempertahankan kebudayaan gotong royong yang telah menjadi local genius
bangsa Indonesia saat itu.
c. Asimilasi kebudayaan.
Merupakan
suatu proses bertemunya kebudayaan dari beberapa golongan yang
berbeda-beda latar belakang lantas dari tiap golongan tersebut,
kehilangan ciri khas yang membedakannya satu dengan yang lain. Hal ini
terjadi biasanya melibatkan antara golongan yang mayoritas dan
minoritas. Ada dua kemungkinan hasil dari asimilasi:
-
Meleburnya kebudayaan minoritas ke kebudayaan mayoritas yang
menyebabkan hilangnya ciri khas dari kebudayaan minoritas. Seperti
politik asimilasi yang dilakukan di Amerika dan Australia era tahun
70-an. Mereka menghendaki para imigran yang masuk mengadopsi kebudayaan
amerika atau australia dan meninggalkan kebudayaan asli mereka.
-
Dua kebudayaan yang bertemu saling mempengaruhi dan membentuk
kebudayaan baru. Seperti interaksi antara bangsa Aria dan Dravida di
India yang pada akhirnya membentuk kebudayaan baru yakni Hindu.
Wujud kebudayaan.
a. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari gagasan, ide, dan norma atau peraturan dalam masyarakat.
Wujud
ini tidak dapat diraba dan hanya dapat dirasakan dalam masyarakat.
Hanya berupa konseptual seperti makna akan nilai gotong royong dan
peraturan untuk tidak melakukan hal-hal tercela dalam masyarakat.
b. Wujud kebudayaan sebagai kumpulan aktivitas dan tindakan yang memiliki pola dalam masyarakat.
Wujud ini terkait dengan sistem aktivitas yang dilakukan manusia seperti mata pencaharian dan sistem sosial kemasyarakatan.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda atauartevak hasil karya manusia.
Wujud ini dapat diraba oleh manusia seperti kapak persegi, mobil, dan lain-lain.
Unsur-unsur kebudayaan universal.
Tujuh
unsur kebudayaan universal terdapat dalam tiap kebudayaan di
masyarakat. Mau dimanapun tempat masyarakat itu berada, pasti melingkupi
tujuh dari unsur kebudayaan ini.
a. Sistem religi atau agama.
b. Sistem kemasyarakatan atau strata sosial.
c. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
d. Sistem pengetahuan.
e. Sistem mata pencaharian.
f. Bahasa.
g. Kesenian.
Ciri-ciri masyarakat indonesia sebagai masyarakat maritim atau bahari.
a. Secara geografis, Indonesia terdiri dari pulau-pulau dengan wilayah lautan yang lebih luas dari daratannya.
b.
Indonesia memiliki sejarah kuat dalam bidang maritim dilihat dari
adanya kerajaan Sriwijaya yang pada masanya menguasai lautan di
nusantara.
c. Indonesia memiliki
banyak pelabuhan besar yang dahulu sempat menjadi pusat perdagangan
internasional seperti sunda kelapa, banten, dan malaka.
d. Mayoritas masyarakat Indonesia yang hidup di pesisir bermata-pencaharian sebagai nelayan.
e. Adanya teknologi dalam bidang bahari misalnya dalam pembuatan kapal vinisi di masyarakat bugis.
f. Adanya variasi bahasa yang khas di kalangan masyarakat pesisir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar